Pengertian Lingkungan Hidup Dan Unsur-Unsurnya

Bumi tempat kita berpijak berusia 2,4 milyar tahun. Sungguh
waktu yang sangat lama bagi manusia. Dulu, bumi adalah hamparan
yang kosong. Kemudian, muncul makhluk demi makhluk, baik yang
nampak maupun tidak. Lalu, Dia matikan dan hidupkan kembali
makhluk lain, hingga pada penciptaan manusia.
Seiring dengan berkembangnya pemikiran manusia, maka
berkembang pula ilmu pengetahuan.                                                                                                                                                                                                                                                                       Sehingga, segala sesuatu yang Allah ciptakan di alam dikelompokkan                                                     oleh manusia. Kamu sebagai intelektual muda, sudah sepantasnya                                                     mengetahui unsur-unsur yang ada dalam lingkungan hidup                                                                 serta hal-hal lainnya. Serta mengetahi
permasalahan lingkungan hidup dan cara penaggulangannya. Mari
cermati uraian berikut ini.
A. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup
Pernahkah kamu mengenal kata „lingkungan hidup‰? Akhir-akhir
ini perhatian publik terhadap lingkungan hidup cenderung meningkat.
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
a. Lingkungan Biotik
otik, artinya lingkungan segala makhluk hidup mulai
Lingkungan bi
dari mikroorganisme sampai dengan tumbuhan dan hewan, termasuk
di dalamnya manusia. Lingkungan ini sering juga disebut lingkungan
organik.
Berdasarkan pada kemampuannya, lingkungan biotik dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1) Konsumen
Konsumen adalah kelompok organisme yang tidak mampu
mensintesis makanan sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan
makanannya, mereka mendapatkannya dari produsen. Yang termasuk
konsumen, yaitu manusia, hewan, dan organisme heterotrof.
2) Produsen
akhluk hidup yang dapat mensintesis zat
Produsen adalah m
makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Produsen dapat
mengubah energi matahari melalui proses sintesis menjadi energi kimia,
kemudian digunakan untuk menyusun O
dan CO menjadi karbohidrat
2 2
sebagai sumber makanan.
3) Pengurai
kosistem, baik tumbuhan maupun hewan suatu
Organisme suatu e
saat akan mati. Mikroorganisme menguraikan senyawa anorganik
menjadi senyawa anorganik. Organisme yang berperan dalam
menguraikan sisa-sisa makhluk hidup tersebut dinamakan pengurai.
b. Lingkungan Abiotik (Lingkungan Fisik)
iotik, artinya segala kondisi yang terdapat di sektor
Lingkungan
makhluk hidup yang bukan organisme hidup, seperti: batuan, tanah,
mineral, udara, dan air.
Lingkungan abiotik disebut juga lingkungan anorganik. Fungsi
ngkungan ini adalah sebagai media berlangsungnya kehidupan
lingkungan biotik, contohnya tanah merupakan tempat untuk
umbuhnya tumbuh-tumbuhan.
c. Unsur Sosial-Budaya
rtinya segala sesuatu hal yang berhubungan dengan
Unsur sosial, a
masyarakat. Unsur budaya, artinya keseluruhan sistem nilai, gagasan,
tindakan, dan kewajiban yang dimiliki manusia untuk menentukan
perilaku sebagai makhluk sosial dan dalam kehidupan bermasyarakat
yang didapatnya dengan cara belajar.
B. Arti Penting Lingkungan bagi Kehidupan
Manusia di permukaan bumi tidak bisa hidup sendirian, melainkan
harus ditemani makhluk yang lain, yaitu tumbuhan, hewan, dan jasad
renik. Makhluk hidup tersebut bukanlah hanya sekedar teman biasa
yang netral terhadap manusia, tetapi kelangsungan hidup manusia
sangat tergantung pada mereka.
Hubungan antara makhluk hidup, terutama manusia dengan
lingkungannya, sebenarnya telah berlangsung sejak lama, yaitu ketika
manusia lahir dalam keadaan suci (bayi). Manusia hanya bisa menangis
apabila ia menginginkan sesuatu. Dari uraian tersebut tampak bahwa
manusia pada dasarnya dapat hidup karena adanya kontribusi unsur-
unsur lingkungan hidup lainnya.
Adapun manfaat lingkungan terhadap manusia adalah sebagai
berikut:
salah satu fungsinya, yaitu untuk keperluan pernapasan.
a) Udara,
b) Air menjadi salah satu sumber kehidupan untuk keperluan manusia
sehari-hari.
c) Tumbuhan dan hewan dapat digunakan untuk keperluan
pemenuhan kebutuhan protein hewani dan nabati.
d) Lahan digunakan untuk keperluan mendirikan prasarana pribadi
dan sosial.
C. Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan
dibagi menjadi dua, yaitu kerusakan akibat proses alam dan kerusakan
akibat aktivitas manusia. Berikut ini uraiannya.
1. Kerusakan Akibat Proses Alam
Bumi tidak statis, selalu berubah, dan sampai saat ini perubahan
e
rsebut masih berlangsung. Misalnya, benua yang dapat bergerak, gunung
t
meletus, gempa bumi, angin topan, terjadi penyimpangan musim antara
kemarau dan hujan. Kejadian tersebut terjadi di luar pengaruh kegiatan
manusia dan manusia pun tidak mampu mencegahnya.
2. Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas
Manusia
M
asalah lingkungan saat ini telah menjadi masalah global.
rusakan lingkungan di suatu negara dampaknya tidak hanya
Ke
dirasakan oleh negara yang bersangkutan, tetapi juga oleh negara
lain, seperti kebakaran hutan di Indonesia, asapnya sampai ke negara
tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang saat ini telah menjadi
gejala global adalah pencemaran. Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997
tentang pengelolaan lingkungan hidup oleh kegiatan umat manusia
hingga kualitasnya turun sampai ke tingkat yang menye-babkan
se
lingkungan hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Berikut ini beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena
aktivitas manusia.
1) Terjadinya perubahan iklim mikro
Terjadinya perubahan iklim mikro karena banyaknya pembangunan
gedung dan berkurangnya daerah hijau di perkotaan.
2) Terjadinya pencemaran lingkungan
Menurut tempat t
erjadinya, pencemaran dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a) Pencemaran air. Hal ini dapat terjadi akibat bahan limbah yang
berasal dari buangan domestik, industri, dan pertanian.
b) Pencemaran udara. Pencemaran ini disebabkan oleh buangan emisi
atau bahan pencemaran dari proses produksi, seperti buangan
pabrik, asap kendaraan bermotor. Akibat dari pencemaran udara
adalah terjadinya hujan asam karena bercampurnya senyawa
nitrat, sulfat, dan oksida dengan air hujan, rusaknya lapisan ozon
sehingga mengganggu pernapasan.
c) Pencemaran tanah. Hal ini terjadi disebabkan beberapa jenis
polutan, misalnya, kenaikan beban limbah, terutama sampah
padat, seperti bahan limbah kaleng, plastik, botol styrofom, dan
kaca. Hal seperti ini dapat menyebabkan penyakit DBD, TBC,
dan influenza.
3) Kerusakan hutan
Terjadinya kerusakan huta
n disebabkan oleh kebakaran hutan,
penebangan hutan secara liar, dan sebagainya.
D. Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan
Hidup
Kalau kamu telah mampu mengidentifikasi berbagai bentuk
kerusakan lingkungan, tentunya kamu akan berpikir bagaimana
A
mengatasi dan mengantisipasi terjadinya kerusakan. Karena, apabila
terus dibiarkan, maka kehancuran lingkungan hanya tinggal menunggu
waktu saja.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan
peraturan yang berkaitan dengan peraturan dan pengelolaan lingkungan hidup.
. Undang-undang terbaru tentang pengelolaan lingkungan hidup
adalah UU No. 23 Tahun 1997.
rikut ini usaha yang dilakukan pemerintah dalam mereali-
Besasikan UU tersebut untuk melestarikan lingkungan hidup.
elestarian sumber daya air. Hal ini dilakukan dengan cara
a)mencegah pencemaran, penyediaan resapan air, pengamanan
pintu-pintu air, dan penghematan air. Selain itu, perlindungan
hutan juga dilakukan, terutama sungai, mata air, danau dan rawa,
juga program air bersih yang direncanakan oleh Departemen
Kesehatan dan Departemen PU, program penghijauan di areal
peresapan air untuk estetika dan rekreasi.
b) Pelestarian sumber daya udara. Hal ini dilakukan dengan cara
penyaringan terhadap pembuangan gas yang berasal dari pabrik-
pabrik, penanaman pohon di areal pembatas jalan raya dan hutan
kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
c) Melakukan pengukuran terhadap kualitas air sungai dan air tanah,
terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan industri.
d) Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut BBM
di wilayah laut.
e) Melakukan netralisasi limbah industri sebelum dibuang ke
sungai.
elestarian keanekaragaman hayati. Pelestarian keanekara-gaman
f) pelestarian keanekaragaman hayati dapat berupa pelestarian hutan, varietas tanaman asli dan
fauna asli, seperti padi jenis rojolele, solok, cianjur, serta tanaman
asli bunga melati dan satwa nasional komodo.
E. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Nasional
Pembangunan pada hakikatnya adalah membangun manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.
Pembangunan juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara
sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem
penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional.
1. Tujuan Pembangunan Nasional
yaitu untuk mewujudkan suatu
Tujuan pembangunan nasional,
masyarakat yang adil dan makmur yang merata materil dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 di dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram, tertib, dan dinamik serta dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
2. Sasaran Pembangunan Nasional
Dalam GBHN, pembangunan nasional diselenggarakan melalui
empat bidang pembangunan, yaitu bidang politik dan ekonomi, bidang
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME, bidang sosial budaya,
dan bidang hankam. Dalam GBHN 1993 terdapat perluasan bidang
pembangunan dengan meningkatkan beberapa sektor pembangunan
menjadi bidang pembangunan tersendiri. Bidang-bidang tersebut
adalah:
a) bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan, dan kebudayaan
b) bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
c) bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
d) bidang hukum
F. Hakikat Pembangunan Berwawasan
Lingkungan Hidup
Meskipun keberadaan sumber daya alam Indonesia relatif banyak
dan beragam, namun perlu disadari bahwa suatu ketika pasti alam
akan habis. Sebaliknya, jumlah penduduk dan pola hidupnya makin
meningkat sehingga tekanan permintaan terhadap sumber-sumber alam
makin meningkat pula. Sumber daya alam secara garis besar terbagi
ke dalam dua jenis, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
seperti kayu, tumbuh-tumbuhan serta hewan, dan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui, seperti batu bara, minyak bumi, dan
barang tambang serta mineral lainnya.
Persoalan utama dalam pembangunan dan kaitannya dengan
sumber daya alam adalah sebagai berikut:
a) pembangunan tidak mungkin dihentikan sepanjang manusia ada;
b) untuk kepentingan pembangunan, sumber-sumber alam itu akan
terus dimanfaatkan.
Dapatkah bangsa kita tetap membangun dengan tetap agar tidak
melakukan pengrusakan terhadap sumber-sumber alam dan lingkungan?
Upaya untuk menjawab persoalan tersebut adalah dengan
ditetapkannya kebijaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.
Hakikat pembangunan berwawasan lingkungan adalah mengolah
secara bijaksana agar tetap dapat memberikan dukungan
sumber alam
bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dari generasi ke generasi
secara berkesinambungan. Ruang lingkup bijaksana tersebut misalnya
dengan mengambil, memanfaatkan, melakukan penghematan, dan
meles
tarikan. Jadi, dari hakikat tersebut nampak bahwa ada tiga hal
utama dalam pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu:
a) pengelolaan sumber alam secara bijaksana;
b) pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan
c) meningkatkan kualitas hidup dari generasi ke generasi.
Kebijaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup
pada dasarnya memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran saling
membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya.
b) Kemampuan menyerasikan kebutuhan dengan kemampuan
sumber alam dengan menghasilkan barang dan jasa.
engembangkan sumber daya manusia agar mampu menanggapi
c) M
tantangan pembangunan tanpa harus merusak lingkungan.
ngkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat
d) Mengemba
sehingga tumbuh menjadi kesadaran berbuat tidak hanya sekedar
bicara saja.
e) Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang
dapat mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi
masyarakat dalam menciptakan keserasian hubungan antara
manusia dengan lingkungan alamnya.
G. Permasalahan Kependudukan dan
Dampaknya terhadap Lingkungan
Makin hari jumlah penduduk Indonesia makin meningkat,
tentunya mereka membutuhkan tempat untuk berlindung dari hujan,
panas, dan lain-lain. Sedangkan. luas tanah Indonesia masih tetap,
tidak bertambah. Dengan fenomena seperti ini, tentunya ada faktor
yang harus dikorbankan. Hutan, sawah, kebun diratakan menjadi
sebidang tanah luas, lalu dibangunlah perumahan atau pertokoan di
tempat tersebut. Hal ini hanya sebagian kecil saja dari permasalahan
kependudukan dan dampaknya terhadap lingkungan. Untuk itu, coba
kamu pelajari pada uraian berikut ini.
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Indonesia
aya manusia Indonesia dilihat dari jumlah
Besarnya sumber d
penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui
sensus penduduk, registrasi, dan survei penduduk.
a. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses mengumpulkan,
menghimpun, dan menyusun serta menerbitkan data-data demografi,
ekonomi, dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu
di suatu negara atau wilayah tertentu. Sensus penduduk dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1) Sensus de yure, artinya sensus dilakukan hanya kepada warga
masyarakat yang telah menetap, sedangkan yang tinggal
sementara tidak disensus.
2) Sensus de facto, artinya sensus dilakukan secara serempak.
Penduduk yang berada di wilayah tersebut di sensus, baik warga
tetap maupun sementara. Sensus ini kemudian dibedakan lagi
menjadi dua, yaitu:
a) Sensus dengan metode Canvaser, dilaksanakan dengan cara
petugas mendatangi tiap rumah tangga dan mencatatnya
dalam daftar isian sensus.
b) Sensus dengan metode House Holder, dilaksanakan dengan
cara petugas membagikan daftar isian sensus kepada tiap
rumah tangga dan diambil kembali setelah diisi.
b. Registrasi Penduduk
egistrasi penduduk merupakan kumpulan keterangan mengenai
R
nya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk
terjadi
yang terjadi di tempat tersebut.
c. Survei Penduduk
enduduk m
erupakan pencacahan sebagian penduduk
Survei p
untuk digunakan sebagai sampel. Survei penduduk bersifat khusus.
Berikut ini beberapa cara yang dilakukan untuk mengetahui
pertumbuhan penduduk.
ertumbuhan penduduk alami, artinya perubahan penduduk yang
1) P
diperoleh dari jumlah kelahiran dikurangi jumlah kematian. Rumus
yang
digunakan, yaitu:
P 1 = L - M
Keterangan:
Pi : jumlah perubahan penduduk alami
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
2) Pertumbuhan penduduk migrasi adalah perubahan jumlah
penduduk yang diperoleh dari jumlah migrasi masuk ke suatu
negara dikurangi jumlah migrasi keluar dari negara tersebut.
Rumus yang digunakan, yaitu:
Ps = (L - M) + (MI - MO)
Keterangan:
P : jumlah perubahan penduduk sosial
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
Mi : jumlah migrasi masuk ke suatu negara
Mo : jumlah migrasi keluar ke suatu negara
3) Pertumbuhan penduduk sosial adalah perubahan jumlah penduduk
disebabkan oleh adanya perubahan penduduk alami dan migrasi.
Rumus yang digunakan, yaitu:
PM = MI - MO
Keterangan:
PM : jumlah perubahan penduduk migrasi
MI : jumlah migrasi masuk ke suatu negara
MO : jumlah migrasi keluar dari suatu negara
Jumlah penduduk Indonesia bertambah dari tahun ke tahun.
Misalnya, pada tahun 1990 - 2003, jumlah penduduk yang paling besar
pada tahun 1990 adalah Provinsi Jawa Timur sebesar 32.483.000
jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Provinsi Maluku
Utara sebesar 698.000 jiwa. Pada tahun 2000 jumlah penduduk
terkecil adalah Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 185.000 jiwa. Pada
pertengahan tahun 2003, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat
terbesar yaitu 38.138.000 jiwa. Sedangkan, Provinsi Maluku Utara
memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu 858.000 jiwa.
Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan penduduk yang
cepat menimbulkan berbagai permasalahan. Permasalahan terjadi
karena pertambahan penduduk tidak diimbangi oleh pertambahan
butuhan dasar. Kebutuhan dasar penduduk itu, antara lain: makanan,
keair, energi, pendidikan, dan pekerjaan.
2. Persebaran Penduduk dan Kepadatan
Penduduk Indonesia
Perbedaan jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk, dan
luas wilayah mengakibatkan persebaran penduduk pada suatu wilayah
luas w ilayah mengakibatkan persebaran penduduk
pada waktu wilayah
berkaitan dengan kepadatan penduduk.
Manusia mempunyai berbagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut dapat dipenuhi dari lingkungan di sekitarnya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi persebaran penduduk adalah lokasi, iklim, topografi,
tanah, sumber daya alam yang tersedia, dan ketersediaan air.
Kondisi berbagai faktor lingkungan tersebut sangat bervariasi bagi
masing-masing daerah sehingga mempengaruhi persebaran penduduk.
padatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata
Ke
penduduk yang mempunyai daerah seluas 1 km
atau 1 ha. Kepadatan
penduduk (kp) menurut Mantra (1998) disebut dengan man land ratio,
yaitu rasio antara jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas wilayah
(km atau ha).
Cara perhitungan tingkat kepadatan penduduk ada tiga macam,
yaitu:
1. kepadatan penduduk kasar (aritmatik) adalah banyaknya penduduk persatuan luas (km2 atau ha) di suatu wilayah. Rumus kepadatan
penduduk kasar adalah sebagai berikut:
jumlah penduduk
Kp = –—–—–—––—–—–—––—
luas wilayah (km2/ha)
2) Kepadatan penduduk fisiologis (Kf) adalah jumlah penduduk
per satuan luas lahan pertanian. Dapat dihitung dengan rumus
berikut ini.
jumlah penduduk
Kf = –—–—–—––—–—–—––—–—
luas lahan pertanian (km2/ha)
H. Kualitas Penduduk Indonesia dan
Permasalahannya
Mutu atau kualitas penduduk adalah taraf kehidupan atau tingkat
kehidupan penduduk dalam memenuhi kebutuhan utama, seperti
kebutuhan makan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan pendidikan.
Jika sebagian besar penduduk tidak dapat memenuhi kebutuhan
utama, berarti mutu kehidupan pendidikan rendah.
I. Faktor-Faktor yang Menentukan Kualitas
Penduduk Suatu Negara
Apakah pemikiran orang Indonesia sama dengan orang Jepang?
Atau apakah pemikiran orang Jerman sama dengan pemikiran orang
Cina? Ada faktor-faktor yang menentukan tingkat pemikiran orang-
orang tersebut. Karena, orang Indonesia, Jepang, Jerman, dan Cina
tinggal di negaranya masing-masing dengan latar belakang masing-
masing pihak. Mari kita ikuti pembahasannya.
a. Tingkat Pendidikan
Kehidupan suatu bangsa dipengaruhi oleh keadaan pendidikan
yang memadai sehingga penduduknya memiliki kecerdasan yang tinggi
sebagai salah satu ukuran tingkat pendidikan, yaitu adanya persentase
masyarakat yang sudah menamatkan suatu pendidikan. Tingkat
pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Tingkat pendapatan per kapita masyarakat Indonesia masih
tergolong rendah. Hal ini membawa akibat banyaknya orang tua
yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya.
b) Jumlah murid jauh lebih besar daripada sarana dan prasarana
yang ada.
b. Fasilitas Kesehatan
Untuk menentukan tingkat kesehatan penduduk dapat diketahui
melalui perhitungan jumlah kelahiran umum dibagi angka kematian
umum. Untuk meningkatkan usaha-usaha dalam bidang kesehatan
antara lain dengan cara:
penduduk
a) meningkatkan penyuluhan kesehatan di kalangan masyarakat,
dan
b) meningkatkan penyuluhan kesehatan sampai ke pelosok-pelosok
desa dengan berbagai sarana dan prasarana kesehatan.
c. Tingkat Kesejahteraan
Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk di suatu negara
dapat dilihat melalui pendapatan rata-rata setiap orang dalam satu tahun
atau sering disebut pendapatan per kapita.
Rumus produk nasional bruto adalah:
produk nasional bruto
Pendapatan per kapita = –—–—–—––—–—–—–—
jumlah penduduk
Kamu telah mengetahui bahwa tinggi rendahnya mutu (kualitas)
penduduk sangat tergantung pada tiga faktor tersebut di atas. Pendidikan
cukup, kesehatan terpelihara dengan sendirinya, kesejahteraan
yang
penduduk baik secara rohani dan jasmani akan berpe-ngaruh dalam
peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia.
J. Upaya dalam Mengatasi Permasalahan
Kualitas Penduduk di Indonesia
Permasalahan yang ada pada penduduk Indonesia terbagi menjadi
dua bagian, yaitu:
1) Permasalahan penduduk yang berhubungan dengan kuantitas atau
jumlah. Upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang
pentingnya menunda perkawinan.
b) Menggalakkan program KB.
c) Meningkatkan pertanian, baik secara ekstenfikikasi maupun
intensifikasi.
d) Membuka kesempatan/lapangan pekerjaan.
e) Merelokasi atau memperbaiki pemukiman-pemukiman
kumuh yang biasa muncul di perkotaan.
Permasalahan penduduk yang berhubungan dengan kualitas atau
mutu. Upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Bidang pertanian, antara lain:
(1) Dengan mencanangkan program wajib belajar
sembilan tahun.
(2) Dengan mencanangkan pendidikan dasar
sembilan tahun, dibiayai oleh pemerintah melalu
program BOS.
(3) Pemerataan sarana dan prasana pendidikan.
(4) Mengadakan pelatihan-pelatihan dalam rangka
peningkatan mutu guru.
b) Bidang kesehatan, antara lain:
(1) Pemberian subsidi kesehatan melalui program
ASKES GAKIN.
(2) Meningkatkan kesadaran dan kemampuan masya-
rakat akan pentingnya kesehatan.
(3) Membuka (memperbanyak) jumlah puskesmas
dan tenaga media.
Usaha perbaikan gizi masyarakat.
(4)
Bidang kesejahteraan penduduk. Upaya yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a) Berupaya untuk meningkatkan pendapatan nasional.
b) Membuka lapangan kerja baru.
c) Pemerintah mengundang investor asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia.
d) Membuka fasilitas umum.

Comments